: hello@soulution.id

Soulmate Illness

Selayang Pandang Gangguan Depresi

Soulmate, tentu kita pernah mendengar istilah depresi ? Gangguan depresi merupakan salah satu jenis gangguan suasana hati (mood disorders) yang banyak dialami oleh masyarakat. Tingkat keparahan depresi diatas frustasi dan stres lho. Depresi itu bisa bikin seseorang merasa sedih atau tertekan. Bahkan, beberapa orang yang mengalami depresi seolah ngerasa ‘mati rasa’ atau nggak memiliki perasaan. Depresi bisa mengubah seseorang jadi lebih mudah tersinggung, putus asa dan merasa bersalah. Orang yang hidup dengan depresi akan kehilangan minat atau ketertarikan pada semua hal yang mereka biasa nikmati, bahkan sering mengisolasi diri dari keluarga dan teman.

Faktor penyebab paling umum gangguan depresi terdapat beberapa hal sebagai berikut:

·         Pelecehan atau perlakuan tidak pantas misalnya, perundungan (bullying), pelecehan seksual, kekerasan fisik, pelecehan terhadap emosi.

·         Konsumsi terhadap obat-obatan tertentu khususnya penyalahgunaan obat-obatan terlarang (narkoba).

·         Konflik negatif dalam hubungan keluarga ataupun sosial misal teman.

·         Kedukaan atas kehilangan atau kematian yang menyebabkan kesedihan atau kedukaan mendalam terhadap orang-orang yang dicintai.

·         Faktor genetik yang mana memiliki anggota keluarga dengan riwayat gangguan depresi.

·         Masa peralihan akibat pengalaman kurang menyenangkan atau menyandang status baru misalnya kehilangan pekerjaan atau penghasilan, bercerai, atau pension.

·         Permasalahan pribadi lainnya tidak diterimanya dalam lingkungan keluarga atau komunitas, atau diusir oleh keluarga.

·         Mengidap penyakit tertentu, seringkali seseorang mengalami

Orang yang mengalami gangguan depresi itu seperti apa sih? Nah, berikut gejala-gejala gangguan depresi, yakni :

·         Kehilangan minat atau kesenangan kehidupan sehari-hari dan atau aktivitas-aktivitas lainnya, seperti hobi, olahraga atau hubungan seksual.

·         Merasakan emosi negatif misal rasa marah, frustasi, atau mudah tersinggung atau marah.

·         Mengalami masalah tidur seperti kesulitan tidur dan atau tetap tertidur (insomnia) atau tidur terlalu banyak.

·         Merasa mudah lelah dan kurang energi.

·         Kurang istirahat.

·         Sulit berkonsentrasi atau membuat keputusan.

·         Perasaan bersalah atau tidak berharga.

·         Kehilangan atau kenaikan berat badan yang banyak.

·         Jika sudah terlalu parah, maka mulai memikirkan atau berusaha bunuh diri.

Wah, gejala depresi nggak bisa diabaikan begitu aja ya, Soulmate. Seringkali gangguan depresi disebut dengan the silent killer. Ternyata gangguan depresi terbagi menjadi beberapa jenis yang paling umum sebagai berikut :

·         Gangguan Depresi mayor, yang menyebabkan perasaan sedih, marah, dan atau frustasi secara terus menerus. Depresi mayor berlangsung selama beberapa minggu atau lebih lama.

·         Gangguan Depresi persisten, yang menyebabkan gejala-gejala depresi selama dua tahun terakhir atau lebih.

·         Gangguan Depresi Pasca Persalinan (Postpartum Depression), merupakan jenis depresi yang mempengaruhi seorang ibu setelah melahirkan. Kemungkinan disebabkan oleh perubahan biologis yang berbeda serta perubahan sosial dan emosional dalam kehidupan orangtua. Sehingga, seorang ibu baru merasa sedih setelah melahirkan anak. Hal itu dapat menyulitkan bagi ibu-ibu untuk merawat diri mereka sendiri dan atau bayi-bayinya.

·         Gangguan Afektif Musiman (Seasonal Affective Disorder), bentuk depresi ini selalu terjadi di musim dingin saat terdapat sedikit cahaya matahari. Kebanyakan orang-orang dengan gangguan ini merasa lebih baik di musim semi dan musim panas.

·         Depresi Psikotik berlangsung dengan psikosis, merupakan gangguan mental paling serius. Psikosis dapat menyebabkan orang-orang kehilangan sentuhan terhadap realita atau kenyataan.