: hello@soulution.id

Soulmate Illness

Sekilas Menilik tentang Gangguan Seksual dan Disfungsi Seksual

Soulmate, bagi sebagian besar kita familiar dengan kata 'seks'. Seks diidentikkan dengan aktivitas seksual secara fisik untuk memenuhi kebutuhan biologis. Tujuan dasar hubungan seks tentu untuk meneruskan keturunan. Seks telah menjadi bagian dari kehidupan yang bisa sangat bermanfaat dalam hal sensasi yang menyenangkan dan menciptakan ikatan yang erat dalam hubungan pasangan.

Pada dasarnya, yang perlu kita pahami terkait seksualitas merupakan interaksi yang kompleks dari berbagai aspek termasuk faktor anatomis, psikologis, fisiologis, perkembangan, budaya, dan hubungan. Semua aspek tersebut berkontribusi pada seksualitas seseorang dalam berbagai tingkatan di setiap titik waktu serta berkembang dan berubah sepanjang siklus hidup seseorang.

Seksualitas pada orang dewasa terdiri dari tujuh komponen:

  • Identitas gender
  • Orientasi
  • Niat
  • Keinginan
  • Gairah
  • Orgasme
  • Kepuasan emosional

Sementara identitas gender, orientasi, dan niat atau hasrat membentuk identitas seksual. Sedangkan hasrat, gairah, dan orgasme merupakan komponen dari fungsi seksual. Interaksi dari enam komponen pertama berkontribusi pada kepuasan emosional dari pengalaman tersebut. Selain banyak faktor yang terlibat dalam seksualitas, ada kompleksitas tambahan terkait seksualitas pasangan. Ekspresi seksualitas seseorang sangat erat kaitannya dengan seksualitas pasangannya.

Akan tetapi, masih banyak orang mengalami masalah seksual yang dapat menghilangkan kenikmatannya atau menghalangi mereka untuk melakukan hubungan seksual. Hal ini dapat menciptakan jarak atau merenggangkan hubungan antar pasangan , bahkan mengakhiri hubungan. Terkadang, masalah ini berasal dari masalah yang ada dalam hubungan tersebut. Sisi lain, mereka disebabkan dari masalah fisiologis atau psikologis.

Para ahli kesehatan mental seperti psikolog mendefinisikan gangguan seksual sebagai sekelompok gangguan atau disfungsi yang disebabkan oleh ketidakmampuan seseorang untuk sepenuhnya terlibat dan memperoleh kesenangan dari seks. Menurut Manual Diagnostik dan Statistik Gangguan Mental (DSM-5) terbaru yang diterbitkan oleh American Psychiatric Association, mengakui adanya keterkaitan antara pikiran, tubuh, dan emosi dalam respon seksual dengan kemungkinan penyebab hilangnya fungsi atau disfungsi di setiap area itu.

Tidak semua orang mengalami dorongan seks yang sehat atau merasakan tingkat gairah yang sama. Ketika terjadi kurangnya dorongan atau gairah seks berlanjut selama lebih dari enam bulan, biasanya dibutuhkan bantuan profesional. Terdapat dua daftar bagi jenis disfungsi seksual dalam DSM-5 yang dibedakan berdasarkan jenis kelamin klien atau pasien. (end)