: hello@soulution.id

Soulmate Illness

Kenali Gejala Gangguan Identitas Disosiatif (Kepribadian Ganda)

Gangguan identitas disosiatif dikaitkan dengan pengalaman yang luar biasa, peristiwa traumatis dan atau pelecehan yang terjadi di masa kanak-kanak. Sebelumnya, dikenal dengan gangguan kepribadian ganda.
Soulmate, dilansir dari Psychiatry.org berikut ini beberapa gejala gangguan identitas disosiatif meliputi:

  1. Terdapat setidaknya dua atau lebih identitas yang berbeda atau bentuk kepribadian yang berbeda. Identitas yang berbeda disertai dengan perubahan perilaku, ingatan dan pemikiran. Tanda dan gejala dapat diamati oleh orang lain atau dilaporkan oleh orang tersebut.
  2. Kesenjangan yang sedang berlangsung dalam memori tentang peristiwa sehari-hari, informasi pribadi, dan / atau peristiwa traumatis masa lalu.
  3. Gejala tersebut menyebabkan tekanan atau masalah yang signifikan dalam lingkungan sosial, pekerjaan, atau fungsi atau sektor kehidupan lainnya.
Selain itu, gangguan tidak boleh menjadi bagian normal dari praktik budaya atau agama yang diterima secara luas. Berdasarkan catatan yang tertuang dalam DSM-5, terdapat banyak budaya di dunia, misal adanya fenomena kesurupan atau kerasukan adalah hal yang normal dari latihan spiritual dan bukan gangguan disosiatif.


Saat orang mengalami gangguan identitas disosiatif, maka sikap dan hal-hal kesukaan bersifat pribadi sepeti makanan kesukaan, aktivitas yang biasa dilakukan bahkan model fashion yang dikenakan akan berubah-ubah sesuai dengan identitas atau bentu kepribadian yang muncul saat itu, dan bisa bergeser kembali seperti sediakala.

Identitas terjadi tanpa disengaja dan tidak diinginkan dan menyebabkan kesulitan bagi si penderita. Orang dengan gangguan identitas disosiatif mungkin merasa bahwa mereka tiba-tiba menjadi pengamat ucapan dan tindakan mereka sendiri, atau tubuh mereka mungkin terasa berbeda misalnya, berubah seperti anak kecil, atau berubah menjadi lawan jenis, besar dan berotot.

The Sidran Institute mencatat bahwa seseorang dengan gangguan identitas disosiatif “merasa seolah-olah dia memiliki dua entitas atau lebih, masing-masing dengan cara berpikir dan mengingatnya sendiri tentang dirinya dan hidupnya. Penting untuk diingat bahwa meskipun keadaan alternatif ini mungkin terasa atau tampak sangat berbeda, semuanya adalah manifestasi dari satu pribadi yang utuh.

Bahkan, dalam setiap perubahannya muncul beberapa nama lain yang digunakan untuk mendeskripsikan status alternatif ini termasuk "kepribadian alternatif", "mengubah", "kondisi kesadaran", dan "identitas".
Bagi orang-orang dengan gangguan identitas disosiatif, tentu mengalami tingkat masalah yang berfungsi dapat  bervariasi, termasuk menghadapi masalah yang ditimbulkan akibat gangguan ini dari masalah yang paling sepele hingga rumit sekalipun. Orang-orang sering mencoba untuk meminimalkan dampak gejala mereka. (end)