Tantrum merupakan pembahasan yang akhir – akhir ini marak dibicarakan oleh para pakar parenting. Tantrum merupakan suatu ledakan emosi yang kuat sekali, disertai rasa marah, serangan agresif, menangis, menjerit – jerit, menghentak – hentakkan kedua kaki dan tangan pada lantai atau tanah (Chaplin, 2009 : 502). Tantrum umumnya terjadi pada anak usia satu sampai lima tahun, situasi tantrum pada anak merupakan hal yang wajar sehingga sebagai orang tua kita harus mampu mengatasinya dengan tepat. Pada masa ini anak mengenal berbagai macam emosi, namun anak masih tahap belajar memanajemen emosinya. Peran orang tua sangat besar dalam hal ini, jika sebagai orang tua kita mampu memvalidasi emosi anak dengan tepat, merespon setiap gejolak emosinya dengan baik maka akan membentuk anak yang memiliki kecerdasan emosi yang baik pula.
Ketika menunjukkan gejala kearah tantrum, seperti mulai merengek atau mulai marah maka sebagai orang tua kita harus segera merespon anak, dalam situasi ini masih diperbolehkan untuk mengalihkan ke hal lain yang membuatnya kembali bahagia. Akan tetapi jika badai tantrum sudah datang jangan sekali – kali mengalihkannya, untuk waktu yang singkat memang anak akan diam akan tetapi emosi negatifnya terpendam dan bisa meledak lebih parah diwaktu yang lain.
Bagaimana cara kita sebagai orang tua untuk memvalidasi emosi anak sudah banyak dibahas oleh para ahli diberbagai sosial media dan sudah banyak seminar–seminar yang membahas hal ini. Tentu saja berbagai tips dan trik tersebut terkesan mudah dilakukan, namun faktanya tidak semua orang tua mampu untuk mempraktekkan teori yang ada ketika ledakan emosi itu hadir. Banyak orang tua yang tidak tahu cara menghadapi anak ketika tantrum dan banyak pula yang sudah tahu secara teori tapi bubar jalan ketika menghadapi anak tantrum atau malah kebanyakan dari kita ikut tantrum.
Ketenangan parents sangat dibutuhkan ketika mengahadapi anak tantrum hal ini akan berdampak pada kewarasan kita sehingga mencegah hal – hal yang melukai anak baik secara fisik maupun psikis seperti mengabaikan, membentak, bahkan sampai memukul anak. Banyak pengalaman traumatis akibat kurangnya ilmu dan ketenangan orang tua menghadapi gejolak emosi anak, sehingga membentuk inner child negatif yang kemudian terbawa sampai anak dewasa.
Berikut
beberapa tips dan trik menghadapi anak ketika tantrum agar kita dapat tetap
tenang dan waras :
Penuhi kebutuhan fisiknya seperti makan dan minum lalu penuhi kebutuhan psikisnya seperti pelukan, ciuman, apabila kebutuhan ini terpenuhi maka anak akan minim tantrum. Menemani anak tantrum bukan perkara mudah tapi bukan berarti tidak bisa, semuanya harus dilatih. Jika bukan kita orang tuanya yang berempati dan memvalidasi emosinya lalu kepada siapa lagi anak berharap.
Mari direnungkan semarah apapun kita dengan anak, lihat responnya dia akan tetap mendekati kita dan minta dipeluk erat. Banyak orang tua yang menyesal setelah membentak atau memukul anak, jika sudah sadar kita khilaf maka minta maaflah pada anak dan jangan diulangi lagi. Bukan berarti kita tidak boleh marah, tapi marahlah dengan tepat karena anak akan meniru segala reaksi kita ketika emosi bergejolak.
Setiap anak unik, dan kitalah orang tua yang dijodohkan Tuhan dengan mereka, mereka tidak pernah memilih kita untuk menjadi orang tuanya begitupun sebaliknya maka orang tua yang paling mengerti bagaimana anaknya. Bersabarlah wahai orang tua karena masa ini tak akan lama, suatu saat kau akan merindukan masa – masa ini dan jangn lelah menjadi orang tua pembelajar sepanjang hayat. (az)
Azizah Batubara, lahir di Medan 16 Juni 1989. Seorang istri dan ibu yang telah menyelesaikan pendidikan Magister Psikologi di Universitas Medan Area. Saat ini sedang sibuk mengurus suami dan satu orang anak 2 tahun yang sedang lucu – lucunya, sekaligus aktif mengajar di beberapa Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta di Sumatera Utara. Memiliki cita – cita menjadi seorang ibu rumah tangga seutuhnya dan mampu menyebarkan kebaikan dan manfaat melalui tulisan. Menjadikan tulisan sebagai amal jariyah dan jalan dakwah adalah motivasinya untuk terus belajar menulis. Bahagia dunia akhirat adalah tujuannya.